Apa Itu Partai Coklat Yang Disebut Yoyok Saat Rapat Menhan?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
SORBANSANTRI.COM

BERITA VIDEO

Jakarta, SorbanSantri.com – Istilah Partai Coklat menarik perhatian publik setelah disinggung oleh personil DPR RI Fraksi NasDem, Yoyok Riyo Sudibyo, dalam rapat kerja Komisi I DPR berbareng Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Agus Subiyanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024). Yoyok menyampaikan kekhawatirannya mengenai netralitas TNI dan menyebut istilah ini di tengah pembahasan penyimpangan dalam penyelenggaraan pemilu.

Partai Coklat: Apa Maksudnya?

Dalam rapat tersebut, Yoyok menyoroti perlunya tindakan tegas TNI terhadap beragam kasus penyimpangan dalam pemilu, seperti politik uang, kampanye hitam, dan lainnya. Di sela-sela pernyataannya, dia menyebut rumor Partai Coklat, nan dia kaitkan dengan fenomena politik terkini.

“Di media ini lagi kencang-kencangnya katanya ada partai baru, Partai Coklat. Enggak mungkin jika kita enggak tahu,” ucap Yoyok.

Yoyok mengkritik netralitas TNI nan dianggapnya terlalu pasif, terutama jika dihadapkan dengan penyimpangan pemilu. Ia meminta TNI untuk berani bertindak tegas, sesuai dengan undang-undang nan berlaku.

Hubungan dengan Simpatisan Jokowi

Istilah Partai Coklat rupanya tidak hanya disebut oleh Yoyok. Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menggunakan istilah ini dalam konteks berbeda. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Hasto menyebut Partai Coklat sebagai istilah nan merujuk pada simpatisan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Hasto, simpatisan ini mempunyai peran strategis dalam Pilkada 2024, didukung oleh langkah-langkah Jokowi nan dinilai sebagai upaya membangun kekuatan politik baru setelah masa jabatannya berakhir.

“Pak Jokowi melakukan begitu banyak penempatan strategis sebelum lengser, seperti penunjukan Pak Listyo Sigit sebagai Kapolri. Ini adalah bagian dari upaya membangun kerajaan politik dengan menempatkan orang-orang terdekatnya di beragam posisi penting,” ujar Hasto.

Ia menambahkan bahwa strategi Jokowi mencakup mobilisasi simpatisan nan disebut sebagai Partai Coklat untuk memenangkan Pilkada 2024 di sejumlah wilayah, termasuk Sumatera Utara dan Jawa Tengah.

Kritik terhadap Praktik Politik Kekuasaan

Hasto juga menyebut bahwa Jokowi telah mengintervensi politik lokal untuk memastikan keberhasilan kandidat nan mempunyai hubungan dekat dengannya. Ia menilai tindakan ini mengingkari prinsip negara republik nan semestinya menjunjung tinggi kejuaraan politik nan sehat.

“Mobilisasi Partai Coklat terlihat jelas di beragam daerah, seperti Boyolali, Sumatera Utara, hingga Jakarta. Ini menunjukkan gimana pengaruh kekuasaan dimanfaatkan untuk memperluas pengaruh politik pribadi,” tambahnya.

TNI dan Peran dalam Pemilu

Dalam konteks ini, Yoyok menegaskan bahwa TNI kudu mengambil peran aktif dalam menjaga kejujuran dan keadilan pemilu. Ia berambisi netralitas TNI tidak menjadi argumen untuk berdiam diri jika terjadi penyimpangan nan jelas di depan mata.

“Kalau ada penyimpangan, tangkap. Jangan biarkan kerakyatan melangkah sadis seperti sekarang,” tegas Yoyok.

Pernyataan ini mencerminkan keresahan terhadap dinamika politik Indonesia nan semakin kompleks menjelang Pilkada 2024. Istilah Partai Coklat menjadi simbol dari obrolan tentang integritas, netralitas, dan pengaruh kekuasaan dalam sistem demokrasi.


Ikuti buletin terkini lainnya hanya di SorbanSantri.com.

@beritasorban Isu Partai Coklat mencuri perhatian publik usai disebut oleh personil DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo, dalam rapat berbareng Menhan. Istilah ini juga pernah digunakan Hasto Kristiyanto untuk menggambarkan simpatisan Jokowi nan dinilai aktif memobilisasi kekuatan di Pilkada 2024. Yoyok mempertanyakan netralitas TNI dalam menghadapi penyimpangan pemilu seperti politik duit dan kampanye hitam. Di sisi lain, Hasto mengkritik Jokowi nan disebut membangun kekuatan politik seperti kerajaan, dengan menempatkan orang-orang terdekatnya di posisi strategis. Apakah istilah Partai Coklat ini menggambarkan realitas politik Indonesia saat ini? Mari kita telaah lebih lanjut dan wujudkan kerakyatan nan jujur dan adil. #partaicoklat #pilkada2024 #fypシ゚ ♬ bunyi original Sorban Santri
Selengkapnya