Pengertian Jodoh. Allah berfirman dalam QS. Ar Rum : 21, nan artinya :
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar Anda condong dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada nan demikian itu betul-betul terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum nan berpikir.”
Jodoh merupakan bagian dari rahasia takdir, ialah ketentuan Allah nan telah ditetapkan semasa manusia tetap berada di dalam rahim, sebagaimana halnya dengan rezeki dan maut. Dengan kata lain, jodoh seseorang telah ditakdirkan oleh Allah, dan dia tidak bakal kemana-mana. Namun demikian, jodoh tidak bakal datang jika tidak dicari. Sama halnya dengan dengan rezeki, rezeki tidak bakal dapat diraih jika tidak diusahakan.
Berkaitan dengan istilah jodoh adalah takdir nan telah ditetapkan oleh Allah, terdapat beberapa pendapat dari para ulama, diantaranya adalah :
1. Kaum Jabariyah.
Ulama dari kaum Jabariyah menyebut bahwa manusia seumpama wayang di tangan dalang. Apapun nan menimpa manusia itu sepenuhnya kehendak Allah. Sehingga jodoh manusia absolut sudah ditetapkan oleh Allah.
2. Kaum Qadariyah.
Ulama dari kaum Qadariyah menyebut bahwa manusia berkuasa atas dirinya sendiri, Allah sama sekali tidak ikut kombinasi untuk terlibat dan mengintervensi apa nan mau dilakukan oleh manusia. Sehingga jodoh manusia tergantung dari upaya (ikhtiar) nan dilakukan oleh manusia nan bersangkutan.
3. Kaum Ahlusunnah wal Jamaah.
Ulama dari kaum Ahlusunnah wal Jamaah menyebut bahwa berangkaian dengan ketentuan dan ketetapan Allah dapat dibedakan menjadi dua hal, ialah :
- qada, merupakan ketentuan dan ketetapan Allah nan jumlahnya begitu banyak, tidak terhingga tapi belum terjadi.
- qadar, merupakan ketentuan dan ketetapan Allah nan sudah terjadi. Berdasarkan perihal tersebut, di antara sekian banyak opsi tersebut nan mana nan bakal terjadi, itu nan menjadi takdir manusia.
Ketentuan dan ketetapan Allah sebagaimana dimaksud di atas mempunyai dua sifat, yaitu :
- bersifat mubram alias tidak dapat diubah sama sekali, misalnya : jenis gender, etnis, siapa orang tua kita, dan lain sebagainya.
- bersifat muallaq alias kondisional, nan lantaran ikhtiar nan dilakukan dan angan nan dipanjatkan kepada Allah maka dapat berubah.
Dalam kaitannya dengan jodoh, kaum Ahlusunnah wal Jamaah meyakini bahwa manusia mempunyai opsi nan tak terhingga. Ia dapat berjodoh dengan si A, B, C, dan seterusnya. Bahkan bisa jadi, ada qada di mana seseorang tidak bakal sama sekali mempunyai jodohnya sampai akhir hayatnya. Sebagaimana nan diketahui bahwa qada merupakan ketentuan Allah nan sama sekali tidak manusia ketahui. nan manusia ketahui adalah ketika qada menjadi qadar sudah terjadi, maka itulah takdir nan ada pada diri manusia. Oleh karenanya, bagi manusia lantaran tidak tahu qada-nya, maka agar takdir manusia baik, manusia kudu berikhtiar. Termasuk halnya dengan jodoh, manusia kudu berikhtiar.
Dalam Islam, secara umum jodoh merupakan pasangan hidup nan sudah ditentukan oleh Allah, ialah seorang nan diikat dengan seseorang nan lain nan berlawanan jenis dengan menggunakan makna janji nan mempunyai syarat dan rukun tertentu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jodoh diartikan dengan :
- n orang nan cocok menjadi suami alias istri; pasangan hidup; imbangan.
- n sesuatu nan cocok sehingga menjadi sepasang; pasangan.
- adj cocok; tepat:
Tanda-Tanda Jodoh. Jodoh merupakan rahasia Allah, namun demikian manusia dapat merasakan tanda-tanda bahwa seseorang menjadi jodohnya. Menurut Islam, beberapa tanda jodoh dimaksud diantaranya adalah :
1. Memiliki kesepadanan dan kesamaan.
Allah berfirman dalam QS. An Nur : 26, nan artinya :
“Wanita-wanita nan biadab adalah untuk laki-laki nan keji, dan laki-laki nan biadab adalah buat wanita-wanita nan biadab (pula), dan wanita-wanita nan baik adalah untuk laki-laki nan baik dan laki-laki nan baik adalah untuk wanita-wanita nan baik (pula).”
Adanya nilai kesepadanan dan kesamaan dari masing-masing pihak, biasanya ditandai dengan kesamaan sifat, karakter, hingga situasi dari pihak wanita maupun laki-laki.
2. Memberikan kesejukan dan kedamaian hati.
Allah berfirman dalam QS. Al Furqan : 74, nan artinya :
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang nan bertakwa.”
Jodoh bakal senantiasa memberikan kesejukan dan kedamaian saat seseorang berada di sampingnya. Kesejukan dan kedamaian hati tersebut merupakan pondasi nan kuat untuk membentuk sebuah keluarga.
3. Diterima kedua keluarga.
Allah berfirman dalam QS. Asy Syura : 11, nan artinya :
“Jika Anda tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah Anda masuk sebelum Anda mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, 'Kembali (saja)lah,' maka hendaklah Anda kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa nan Anda kerjakan.”
Dua orang dikatakan berjodoh andaikan mendapatkan restu dan diterima oleh kedua family nan bersangkutan. Hal tersebut berangkaian dengan bahwa suatu pernikahan tidak hanya menyatukan dua orang saja, melainkan juga dua family besar dari pihak wanita dan laki-laki.
4. Pintu rezeki terbuka lebar.
Allah berfirman dalam QS. An Nahl : 72, nan artinya :
“Allah menjadikan bagi Anda istri-istri dari jenis Anda sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri Anda itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari nan baik-baik.”
Jodoh bakal memunculkan beragam pintu rezeki nan tak terduga. Jika Allah telah mempertemukan dua orang untuk saling mengasihi, maka bakal diberikan rejeki nan terbuka lebar bagi mereka untuk membangun rumah tangga.
Selain empat tanda jodoh tersebut, terdapat beberapa perihal lain nan dapat dikatakan juga sebagai tanda-tanda jodoh, seperti :
- merasa cukup dan berakhir mencari.
- saling memahami.
- dipermudah dalam beberapa persoalan.
- satu tujuan dan bisa tampil apa adanya.
Doa Meminta Jodoh. Meskipun jodoh merupakan takdir nan telah ditetapkan oleh Allah, sebagai manusia tetaplah kudu melakukan ikhtiar dan berdoa, sehingga Allah bakal melapangkan jodoh kita. Berikut angan meminta jodoh kepada Allah nan dapat dilakukan :
1. Doa meminta jodoh bagi wanita :
“Robbi hablii milladunka zaujan thoyyiban, wayakuuna shoohiban, lii fiddiini waddunyaa wal aakhirah.”
Yang artinya :
“Ya Rob, berikanlah kepadaku suami nan terbaik dari sisi-Mu, suami nan juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan bumi dan akhirat.”
2. Doa meminta jodoh bagi laki-laki :
“Robbi hablii milladunka zaujatan thoyyibah akhtubuhaa wa atazawwaju biha watakunu shoohibatan lii fiddiini waddunyaa wal aakhirah.”
Yang artinya :
“Ya Robb, berikanlah kepadaku istri nan terbaik dari sisi-Mu, istri nan saya lamar dan nikahi dan istri nan menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan bumi dan akhirat.”
Demikian penjelasan berangkaian dengan pengertian jodoh, tanda-tanda dan angan meminta jodoh.
Semoga bermanfaat.