Selanjutnya, untuk memahami proses terjadinya proses kesalahan berkata dalam kaitannya dengan belajar bahasa kedua menurut ilmu jiwa kognitif dapat diikuti pikiran-pikiran nan dikembangkan oleh Larry Salinker dalam tulisannya nan berjudul interlanguage. Menurut dia andaikan seseorang belajar bahasa kedua, dia memusatkan perhatiannya terhadap norma bahasa nan dipelajarinya. Selama membikin seperangkat tuturan dalam bahasa kedua nan tidak sama dengan tuturan nan diperkirakan dibuat oleh penutur original bahasa tersebut untuk menyatakan maksud nan sama dengan apa nan dinyatakan oleh tuturan si pembelajar. Karena dapat diamati bahwa dua perangkat tuturan itu tidak sama dapatlah dibuat suatu konstruk nan untuk teori belajar bahasa kedua. Konstruk itu adalah adanya sistem bahasa nan terpisah nan didasarkan atas output berbentuk tuturan nan dihasilkan oleh si pembelajar dalam berupaya menghasilkan tuturan nan sesuai dengan norma bahasa kedua nan dipelarinya.
Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa selama dalam proses belajar bahasa kedua, si pembelajar menggunakan seperangkat tuturan dalam bahasa kedua nan merupakan sistem bahasa tersendiri. Sistem bahasa pembelajar ini disebut oleh Larry Salinker dengan nama interlanguage (bahasa antara). Istilah lain untuk menyebut interlanguage adalah ideosyncratic dialect (Piet Corder), approximative system (William Nemser). Sebagian dari unsur-unsur interlanguage ini sama dengan unsur bahasa kedua nan dipelajari dan sebagian nan lain tidak sama. Kesalahan berkata terjadi pada sistem interlanguage ini, ialah unsur-unsur alias bentuk-bentuk tuturan pada interlanguage nan tidak sama dengan bentuk-bentuk tuturan pada bahasa kedua nan dipelajari. Secara teoretis, unsur-unsur sistem interlanguage itu terdiri atas pembauan antara unsur-unsur bahasa pertama dan bahasa kedua nan sedang dipelajari.
Jenis-jenis kesalahan dalam pembelajaran bahasa kedua meliputi dua perihal yaitu, kesalahan nan berasal dari Bahasa kedua dan kesalahan akibat pengaruh dari bahasa ibu. Berikut ini adalah jenis-jenis kesalahan dalam pembelajaran bahasa kedua :
- Kesalahan pada pelafalan kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia
- Latar belakang bahasa kedua nan berbeda dengan bahasa ibu
- Bahasa ibu berpotensi memengaruhi bahasa kedua
- Secara sadar alias tidak sadar pembelajar condong melakukan transfer unsur-unsur bahasa pertamany ke bahasa kedua
- Penggunaan bangunan nan sintetis, misalnya mobilnya bandingkan dengan corak nan tidak baku dia punya mobil, membersiihkan bandingkan dengan corak tidak baku bikin bersih, memberi tahu bandingkan dengan corak tidak baku kasih tahu.