1. Identifikasi Kesalahan
Dalam mengidentifikasi kesalahan berkata nan dibuat oleh pembelajar, tidak selalu apa nan terbaca secara ekspilisit (baik melalui tulisan maupun hasil transkripsi wacana lisan)menunjukkan kesalalahan. Ada corak dalam bahasa antara pembelajaran nan sempurna, dalam makna sesuai dengan patokan dalam bahasa sasaran, tetapi rupanya corak tidak sesuai dengan apa nan dimaksud oleh pembicara. Jadi, pada tahap identifikasi kesalahan, nan krusial adalah melakukan interpretasi terhadap nan dimaksud oleh pembelajar. Interpretasi itu dapat dilakukan dengan memandang konteks munculnya wacana itu alias dengan melakukan perbincangan dengan pembelajar. Konteks itu dapat pula dilihat secara mini nan meliputi sebagian dari kalimat-kalimat nan mendahului alias mengikuti kalimat alias frasa nan sedang dianalisis itu, alias dengan memandang isi keseluruhan wacana itu. Bisa jadi dalam kasus pembelajar nan belum menguasai suatu struktur dengan sempurna itu menguji hipotesisnya (tentang corak nan betul). Dari sekian ujiannya itu, satu corak betul dan bentuk-bentuk nan lain salah.
Misalnya :
Nama : George
Asal : Inggris
George : saya punya rumah sangat kecil
Seharusnya : rumah saya sangat kecil
2. Deskripsi Kesalahan
Kegiatan utama dalam melaukan penjelasan kesalahan adalah membandingkan wacana pembelajar dengan rekonstruksi nan sahih. Pada tahap ini, langkah nan diikuti mirip dengan kajian kontarstif. Dari komparasi kedua corak itu (bentuk dari bahasa anatara pembelajar dan corak nan sempurna dalam bahasa sasaran nan dimaksud pembelajar dapat ditemukan pola-pola kesilapan.Tujuan utama langkah ini adalah memberikan keterangna tentang kesilapan itu s ecara linguistik. Oleh lantaran itu, dalam membikin komparasi dan deskripsi, perlulah diterapkan suatu model tata bahasa tertentu nan dipakai membikin penjelasan itu, misalnya Tata Bahasa Struktural alias Tata Bahasa Transformasi Generatif. Adapun pola-pola kesalahan itu dapat diklasifikasikan menurut tataran dan jenis perubahan dari corak dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran. Tataran bahasa bisa meliputi fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Penjelasan :
Inggris : my house is very small
Ujaran george : saya punya rumah sangat kecil
Seharusnya : rumah saya sangat kecil
3. Penjelasan Kesalahan
Tahap penjelasan kesalahan menekankan proses kesalahan dari segi linguistik, se dangkan tahap penjelasan memeberikan penjelasan tentang kenapa kesilapan itu terjadi dan gimana bisa terjadi. Dengan kata lain, pada tahap ini kita mencari sumber kesalahan itu dan proses terjadinya kesalahan dari sumbernya sampai dengan kemunculannya dalam bahasa sumber.
Penjelasan : george tetap menerjemahkan secara utuh dari bahasa ibunya ke bahasa Indonesia. Sehingga terjadilah kesalahan struktur.
4. Kuantifikasi Kesalahan
Kuantifikasi kesalahan dilakukan dengan menghitung kemunculan masing-masing kesalahan berkata dan kemudian bisa pula dihitung persentase kesalahan berkata itu. Langkah terakhir ini tidak wajib dikerjakan, tetapi diperlukan dalam menarik konklusi dalam melakukan perbandingan. Perbandingan dapat dilakukan antara gelombang jenis kesalahan dalam satu kasus (sampel) alias membandingkan dengan sampel lain. Oleh lantaran itu, langkah ini berangkaian erat dengan langkah penjelasan kesalahan.
Lihat tulisan sebelumnya: