Mengenai Peranan Lingkungan Informal (bagian 2)...

Sedang Trending 1 10 tahun yang lalu

      Bukti Lain Peranan Lingkungan Informal dalam Pemerolehan B2

Telah diuraikan bahwa lingkungan informal berkedudukan dalam pemerolehan bahasa kedua. Peran tersebut menyangkut keberadaannya sebagai bahan masukan sekaligus bahan monitor. Salah satu lingkungan bahasa nan banyak berkedudukan adalah kawan sebaya. Teman sebaya tampaknya mempunyai pengaruh lebih besar dari pada orang tua atau guru terhadap pembelajar bahasa kedua. Pada program celup di Kanada dan Amerika Serikat. Dalam program celup mengharuskan siswa-siswinya hanya memakai bahasa sasaran sebagai perangkat komunikasi sepanjang jam-jam sekolah. Kenyataan memperlihatkan bahwa siswa hanya bakal memakai bahasa sasaran di dalam kelas, sedangkan di luar kelas bersama-sama kawannya bakal digunakan lagi bahasa pertama.  Bukti lain tentang perihal itu adalah pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah terutama di daerah. Dalam proses belajar mengajar di kelas, siswa menggunakan bahasa Indonesia hanya bila berkomunikasi dengan guru.

Sementara jika berkomunikasi dengan teman-temannya cenderung mengggunakan bahasa pertama. Hal ini juga terjadi di luar jam pelajaran, gelombang penggunaan bahasa pertama lebih besar dibandingkan dengan bahasa kedua (bahasa Indonesia). Hal ini membuktikan bahwa problema program celup alias pengajaran bahasa Indonesia sebenarnya tidak terletak pada bagaimana cara anak-anak belajar, alias lantaran kualitas bahasa sasaran nan dipakai guru selama jam pelajaran berlangsung. Hal terpenting rupanya adalah menyediakan atau menyiapkan teman-teman sebagai model dalam bahasa sasaran (Dulay,1986). Bahasa pembimbing pun secara tidak langsung bakal menjadi model bahasa sasaran, walaupun pengaruhnya tidak sebesar pengaruh bahasa nan dipakai teman-teman. Menurut Krashen bahasa pembimbing dalam pengajaran bahasa asing mirip dengan bahasa pengasuh. Para pembimbing condong menggunakan struktur kalimat nan pendek atau sederhana ketika berkomunikasi dengan pembelajar. 

Berikut ini beberapa hasil penemuan model bahasa pembimbing dan perannya dalam pemerolehan bahasa kedua (Ellis,1986).

Bahasa pembimbing pada umumnya mempunyai karakter penyesuaian secara umum pada seluruh tataran kebahasaan. Gaies (1977;1979) memandang bahwa ujaran pembimbing menampakkan penyederhanaan patokan sintaktik ketika dia berbincang di tengah-tengah siswanya. Henzl (1979) apalagi memandang bahwa bahasa pembimbing pun seringkali disesuaikan dengan tataran kecakapan siswa nan diajak berbicara. Bahasa kawan sebaya juga mempunyai pengaruh besar dibandingkan bahasa orang tua.

kartun belajar bersama

Anak-anak bakal lebih banyak mempelajari perilaku bahasa dari teman-temannya daripada dari orang tuanya (Dulay,1982:31). Lingkungan orang tua ini tampaknya hanya terbatas pada peran bahasa pengasuh terhadap pemerolehan bahasa pertama. Sedangkan untuk pembelajar dewasa, kekuatan bahasa pengasuh ini semakin berkurang, lebih-lebih jika dihubungkan dengan pemerolehan bahasa kedua. Bahasa pengasuh lebih mirip dengan bahasa penutur asing.

Semoga bermanfaat, ya! :)

Selengkapnya