Return Saham : Pengertian, Komponen, Jenis, Dan Manfaat Return Saham, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Pengertian Return Saham. Dalam teori pasar modal, return merupakan tingkat pengembalian nan diterima oleh seorang penanammodal dari saham nan diperdagangkan di pasar modal (saham perusahaan go public). Sedangkan, saham adalah tanda bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan nan biasanya berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

Secara umum, istilah “return saham” dapat diartikan sebagai pembayaran nan diterima oleh seorang penanammodal lantaran kewenangan kepemilikan saham dalam suatu perusahaan nan dimilikinya. Return saham juga dapat berarti perubahan nilai saham nan diterima oleh penanammodal dari modal awal investasi nan dinyatakan dalam persentase. Dalam investasi saham tidak selalu menjanjikan return nan pasti. Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, dalam “Fundamental of Financial Management: Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, menjelaskan bahwa return saham berbanding positif dengan risiko, maksudnya adalah semakin besar akibat nan ditanggung oleh pemegang saham, maka untung bakal semakin besar pula, begitu juga sebaliknya

Secara sederhana, return saham merupakan selisih dari nilai jual saham dengan nilai belinya ditambah dengan dividen nan diperoleh dari investasi saham. Untuk menghitung return saham dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Return Saham = (Harga Jual Saham di Akhir – Harga Beli Saham di Awal) + Deviden

Return saham berupa keuntungan, andaikan kalkulasi nan dilakukan menghasilkan nilai positif. Sebaliknya return saham berupa kerugian, andaikan kalkulasi nan dilakukan menghasilkan nilai negatif.

Selain itu, pengertian return saham juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat nan dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :

  • Robert Ang, dalam “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”, menyebtkan bahwa return saham adalah tingkat untung nan dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi nan dilakukannya.
  • Eduardus Tandellin, dalam “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”, menyebut bahwa return saham adalah salah satu aspek nan dapat memotivasi penanammodal dalam berinvestasi serta hadiah atas keberanian penanammodal dalam menanggung resiko atas berinvestasi nan dilakukannya.
  • Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam “Analisis Laporan Keuangan”, menyebut bahwa return saham adalah perubahan nilai nilai saham periode t dengan t-i, dan berfaedah bahwa semakin tinggi perubahan nilai saham maka semakin tinggi return saham nan dihasilkan.

Komponen Return Saham. Return saham mempunyai beberapa komponen, ialah :

  • dividen, merupakan hasil nan perusahaan bayarkan kepada para pemegang saham dalam corak saham dan duit tunai. Dividen dihitung berasas selisih antara untung perusahaan dikurangkan dengan untung ditahan. Laba ditahan adalah untung nan disimpan oleh perusahaan untuk membiayai ekspansi di masa nan bakal datang.
  • saham bonus, merupakan saham nan perusahaan bagikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saha, dengan tujuan untuk memuaskan para pemegang saham serta untuk menarik penanammodal lain membeli saham perusahaan tersebut. Saham bingkisan nan dibagikan dapat berupa dividen maupun ekitas.
  • capital gain, merupakan jumlah selisih dari nilai beli dan nilai jual dari suatu aset investasi nan bakal menjadi untung bagi investor. Dalam kaitannya dengan saham, capital gain diperoleh dari pergerakan nilai saham di pasar modal, ialah selisih nilai dari penjualan dan nilai beli investasi saham.

Robert Ang menjelaskan bahwa komponen dari return saham adalah :

  • current income alias pendapatan lancar, merupakan untung nan diperoleh melalui pembayaran berkarakter periodik, seperti : pembayaran kembang deposito, kembang obligasi, dan lain sebagainya. Current income disebut juga pendapatan lancar lantaran untung nan diterima biasanya dalam corak kas alias setara kas, sehingga dapat diuangkan dengan cepat.
  • capital gain alias untung selisih harga, merupakan untung nan diterima lantaran adanya selisih nilai jual dengan nilai beli suatu instrumen investasi. Capital gain sangat tergantung dari nilai pasar instrumen investasi nan bersangkutan, nan berfaedah bahwa instrumen investasi tersebut lenyap diperdagangkan di pasar. Investasi nan dapat memberikan capital gain seperti : obligasi dan saham, sedangkan nan tidak memberikan komponen return capital gain seperti : sertifikat deposito, tabungan, dan lain sebagainya.

Sedangkan Eduardus Tandelilin menjelaskan bahwa komponen dari return saham adalah :

  • yield, merupakan komponen return nan mencerminkan aliran kas alias pendapatan nan diperoleh secara periodik dari suatu investasi saham. Yield hanya berupa nomor nol (0) dan positif (+).
  • capital gain (loss), merupakan kenaikan (penurunan) nilai suatu saham nan dapat memberikan untung (kerugian) bagi investor. Capital gain (loss) dapat memberikan untung (bernilai positif), kerugian (bernilai negatif), ataupun tidak memberikan untung dan kerugian (bernilai 0) bagi investor.

Jenis Return Saham. Return saham dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jogiyanto Hartono, dalam “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, menjelaskan bahwa return saham dapat dibedakan menjadi dua jenis, ialah :

1. Return Realisasi.

Return realisasi alias “realized return” merupakan return nan telah terjadi. Return realisasi dihitung dengan menggunakan info historis. Return realisasi krusial lantaran :

  • digunakan sebagai salah satu pengukur keahlian dari perusahaan.
  • berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan akibat di masa datang.

2. Return Ekspektasi.

Return ekspektasi alias “expected return” merupakan return nan diharapkan bakal diperoleh oleh penanammodal di masa mendatang. Return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ekspektasi dapat dihitung dengan beberapa cara, ialah :

  • berdasarkan nilai ekspektasi masa depan.
  • berdasarkan nilai-nilai return historis.
  • berdasarkan model return ekspektasi nan ada.

Manfaat Return Saham. Bagi investomr, return saham mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah :

1. Membantu mengukur untung nan dimiliki

Pada umumnya, para penanammodal saham bakal melakukan jual beli saham agar dapat endapatkan keuntungan. Dengan melakukan penghitungan dari pengembalian saham, baik untuk perusahaan maupun investor, nantinya dia bisa mendapatkan rincian dasar mengenai untung ataupun kerugian nan terjadi.

2. Sebagai pertimbangan dan info untuk mengambil keputusan investasi.

Penghitungan dari pengembalian saham dapat dijadikan oleh penanammodal sebagai pertimbangan sekaligus suatu info untuk dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi di kemudian hari, serta dapat juga menjadi riwayat untuk dapat menyusun ekspektasi aktivitas jual beli saham nan dipandang lebih menguntungkan dari sebelumnya.

Faktor nan Mempengaruhi Return Saham. Return saham dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, aspek nan dapat mempengarhi return saham dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, ialah :

1. Faktor makro.

Faktor makro nan dapat mempengaruhi return saham adalah pergerakan nilai saham, nan dapat dibedakan menjadi dua hal, ialah :

  • faktor makro-ekonomi, nan meliputi : inflasi, suku kembang bank sentral, nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, nilai minyak dunia, indeks nilai saham regional, dan lain sebagainya.
  • faktor makro-nonekonomi, nan meliputi : peristiwa politik dalam negeri, peristiwa sosial, kejadian politik regional hingga dunia, dan lain sebagainya.

2. Faktor mikro.

Faktor mikro nan dapat mempengaruhi return saham adalah segala perihal nan berasal dari internal perusahaan, nan meliputi :

  • kondisi finansial alias non-keuangan.
  • informasi fundamental, seperti : dividen, capaian penjualan, kondisi keuangan, dan ukuran perusahaan.
  • informasi teknikal, seperti : kondisi ekonomi dan politik negara.

Sedangkan Alwi Z. Iskandar, dalam “Pasar Modal Teori dan Aplikasi”, menjelaskan bahwa aspek nan dapat mempengaruhi return saham dapat dibedakan menjadi dua hal, ialah :

1. Faktor Internal.

Faktor internal merupakan segala perihal nan mempengaruhi return saham nan berasal dari dalam perusahaan nan bersangkutan, nan meliputi :

  • pengumuman tentang pemasaran, produksi, dan penjualan. Seperti : pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
  • pengumuman pendanaan alias financing announcements”. Seperti : pengumuman nan berasosiasi dengan ekuitas alias hutang.
  • pengumuman badan dewan manajemen atau “managementboard of director announcements”. Seperti : perubahan dan pergantian kepala manajemen, dan struktur organisasi.
  • pengumuman pengambilalihan diversifikasi. Seperti : laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian, dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.
  • pengumuman investasi alias “investment announcements”. Seperti : melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan upaya lainnya.
  • pengumuman ketenagakerjaan atau “labour announcements”. Seperti : negosiasi baru, perjanjian baru, pemogokan, dan lain sebagainya.
  • pengumuman laporan finansial perusahaan. Seperti : peramalan untung sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, Earnings Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS), Price Earnings Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), maupun Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MPV) nan nilainya tidak tercantum dalam laporan keuangan, dan lain sebagainya.

2. Faktor Eksternal.

Faktor eksternal merupakan segala perihal nan mempengaruhi return saham nan berasal dari luar perusahaan nan bersangkutan, nan meliputi :

  • pengumuman dari pemerintah. Seperti : perubahan suku kembang tabungan deposito, kurs kurs asing, inflasi serta beragam regulasi, dan deregulasi ekonomi nan dikeluarkan oleh pemerintah.
  • pengumuman norma atau “legal announcements”. Seperti : tuntutan tenaga kerja terhadap perusahaan alias terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
  • pengumuman industri sekuritas alias “securities announcements”. Seperti : laporan pertemuan tahunan, insider trading, valume alias nilai saham perdagangan, pembatasan, alias penundaan trading.
  • gejolak politik luar negeri dan perubahan nilai tukar. Hal tersebut berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan nilai saham di bursa pengaruh suatu negara.
  • berbagai rumor baik dalam negeri dan luar negeri.

Demikian penjelasan berangkaian dengan pengertian return saham, komponen, jenis, dan faedah return saham, serta aspek nan mempengaruhi return saham.

Semoga bermanfaat.

Selengkapnya