Team Teaching : Pengertian, Aspek, Jenis, Manfaat, Dan Tahapan Pelaksanaan Team Teaching, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Team Teaching

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Pengertian Team Teaching. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari peran pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran, nan diwujudkan dalam corak hubungan belajar mengajar, baik antara pengajar dengan pengajar lainnya, pengajar dengan peserta didik, maupun peserta didik dengan peserta didik beserta lingkungannya.

Dalam proses pembelajaran, pengajar kudu bisa memilih metode-metode nan digunakan saat mengajar agar peserta didik dapat dengan sigap memahami materi pelajaran nan disampaikannya sehingga dapat menghasilkan nilai nan baik. Dari beragam metode pembelajaran nan ada, salah satu nan dapat digunakan oleh pengajar dalam proses pembelajaran adalah “team teaching”.

Secara umum, istilah “team teaching” merupakan suatu metode pengajaran nan melibatkan dua orang pengajar alias lebih dalam pengelolaan proses pembelajaran sesuai dengan peran dan tanggung jawab nan jelas dan seimbang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Team teaching juga dapat berfaedah strategi pembelajaran di mana aktivitas proses pembelajarannya dilakukan oleh lebih dari satu orang pengajar dengan pembagian peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

Selain itu, pengertian team teaching juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat nan dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :

  • Abdul Majid, dalam “Strategi Pembelajaran”, menyebut bahwa team teaching adalah metode mengajar dengan dua orang pengajar alias lebih bekerja sama mengajar sebuah golongan peserta didik.
  • Munir, dalam “Team Teaching”, menyebut bahwa team teaching adalah suatu metode mengajar di mana pengajarnya lebih dari satu orang nan masing-masing bekerja sama, mempunyai tugas (merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar) nan sesuai dengan bagian skill dan kemampuannya.
  • Ali Ahmadi dan Prasetya, dalam “Strategi Belajar Mengajar”, menyebut bahwa team teaching adalah suatu pengajaran nan dilaksanakan berbareng oleh beberapa orang pengajar nan bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi aktivitas proses dan hasil pembelajaran peserta didik.

Aspek Team Teaching. Terdapat beberapa aspek dalam penyelenggaraan team teaching. Engkoswara, dalam “Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran”, menjelaskan bahwa beberapa aspek nan perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan team teaching adalah sebagai berikut :

  • setiap personil tim mempunyai pengertian dan pandangan nan searah tentang pengajaran nan bakal dilakukannya.
  • cukup akomodasi nan diperlukan (ruangan, perangkat pelajaran) untuk kelompok-kelompok peserta didik.
  • masing-masing personil tim mengambil bagian sesuai dengan minat dan kecakapannya dalam rangka keseluruhan pendidikan.
  • waktu tim bekerja diatur sebaik-baiknya sehingga tiap personil mempunyai waktu nan cukup dan memungkinkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan di antara tim.
  • tim dapat mengelompokkan berasas minat dan kemampuannya dari masing-masing peserta didik.

Jenis Team Teaching. Secara umum, team teaching dapat dibedakan menjadi dua jenis alias model, ialah :

1. Semi team teaching.

Semi team teaching dapat dilakukan dengan langkah :

  • sejumlah pengajar mengajar mata pelajaran nan sama di kelas nan berbeda, perencanaan materi dan metode disepakati bersama.
  • satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah pengajar secara bergantian dengan pembagian tugas, materi, dan pertimbangan dengan pengajar masing-masing.
  • satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah pengajar dengan merancang peserta didik secara berkelompok.

2. Team teaching penuh.

Team teaching penuh dilakukan dengan langkah :

  • pelaksanaan bersama, dengan pembagian tugas seorang pengajar sebagai penyaji alias menyampaikan informasi, seorang pengajar membimbing obrolan golongan alias membimbing latihan individual.
  • anggota team secara bergantian menyajikan topik alias materi. Diskusi alias tanya jawab dibimbing secara berbareng dan saling melengkapi jawaban dari personil tim.
  • seorang pengajar (senior) menyajikan langkah latihan, observasi, praktik dan info seperlunya. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok, setiap golongan dipandu seorang pengajar (tutor). Di akhir pembelajaran masing-masing golongan menyajikan laporan (lisan alias tertulis) dan ditanggapi berbareng serta disimpulkan bersama.

Sedangkan B. Robinson dan R. Schaible, dalam “Collaborative Teaching; Reaping The Benefids”, nan dimuat dalam College Teaching, Volume : 43(2), Tahun 1995, menjelaskan bahwa team teaching dapat dibedakan menjadi beberapa jenis alias model, ialah :

  • traditional team teaching. Pengajar dengan aktif berbagi petunjuk isi dan ketrampilan kepada peserta didik.
  • collaborative teaching. Suatu team teaching dengan situasi di mana pengajar bekerja sama membikin perencanaan, mengajar materi dengan bergantian, dan mendiskusikan pendapat serta teori di depan peserta didik. Peserta didik juga dibagi dalam golongan belajar untuk saling berbincang tentang materi.
  • complimentary supportive team teaching. Satu pengajar bertanggung jawab untuk mengajarkan materi kepada peserta didik, sedang pengajar lain mempunyai tanggung jawab pada aktivitas lanjutan pada topik terkait.
  • parallel instruction. Pengaturan kelas dibagi menjadi dua golongan dan masing-masing pengajar bertanggung jawab untuk mengajarkan materi nan sama ke masing-masing golongan nan telah ditentukan. Jenis ini pada umumnya dikombinasikan dengan kategori team teaching nan lain.
  • differentiated split class. Peserta didik dibagi ke dalam dua golongan menurut kebutuhan belajar. Masing-masing pengajar menangani satu golongan dengan petunjuk nan diperlukan untuk kebutuhan belajar mereka.
  • monitoring teacher. Satu pengajar bertanggung jawab untuk pembelajaran keseluruhan kelas, sedang pengajar lain berkeliling kelas untuk memandang tingkah laku dan pemahaman siswa.

Manfaat Team Teaching. Apabila team teaching dirancang dan dilaksanakan secara baik dan penuh komitmen, bakal diperoleh faedah nan besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, baik bagi pengajar maupun peserta didik. Berikut faedah team teaching :

1. Bagi pengajar.

Manfaat team teaching bagi pengajar, diantaranya adalah :

  • meningkatkan pengalaman dan kompetensi pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran.
  • memperkaya pemahaman pengajar dalam proses pembelajaran.
  • media kerjasama dan saling belajar antar sesama pengajar.
  • mengurangi alias apalagi mengatasi rasa kelelahan pengajar dalam mengajar.

2. Bagi peserta didik.

Manfaat team teaching bagi peserta didik, diantarnya adalah :

  • peserta didik bakal memperoleh materi pembelajaran nan lebih komprehensif.
  • mengurangi kejenuhan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Sedangkan Munir menjelaskan bahwa faedah dari team teaching diantaranya adalah :

  • iklim bekerja (mengajar) bakal lebih baik (berbagai strategi mengajar, saling mengingatkan, dan tim berkarakter fleksibel).
  • komunikasi nan terjadi bakal lebih efektif.
  • kepuasaan kerja dapat meningkat.
  • prestasi peserta didik bakal meningkat.

Tahapan Team Teaching. Team teaching dilaksanakan dalam beberapa tahapan. dalam “Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif”, menjelaskan bahwa tahapan nan dilakukan dalam team teaching adalah :

1. Tahap Awal.

Dalam tahap ini :

  • perencanaan pembelajaran disusun secara bersama. Perencanaan pembelajaran alias Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun secara bersama-sama oleh setiap pengajar nan tergabung dalam team teaching.
  • metode pembelajaran disusun bersama. Metode nan bakal digunakan oleh mereka dalam proses pembelajaran team teaching kudu direncanakan bersama-sama oleh personil team teaching, agar setiap pengajar team teaching mengatur alur proses pembelajaran dan tidak kehilangan arah pembelajaran.
  • partner team teaching memahami materi dan isi pembelajaran. Sehingga bakal saling melengkapi kekurangan pengetahuan nan ada di dalam diri masing-masing pengajar.
  • pembagian peran dan tanggung jawab secara jelas dalam team teaching. Pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing pengajar kudu dibicarakan secara jelas ketika merencanakan proses pembelajaran berjalan di dalam kelas, mereka tahu peran dan tugasnya masing-masing.

2. Tahap Inti.

Tahap inti merupakan tahap penyelenggaraan metode team teaching. Dalam penyelenggaraan metode team teaching, pengajar nan tergabung haruslah kompak dan tidak mementingkan diri sendiri. Mereka kudu saling bekerja sama dan mendiskusikan pembelajaran, mulai dalam perihal penyusunan silabus, pengembangan Rencana Pelaksanaan Pebelajaran (RPP), pemilihan materi ajar, penentuan alias pembuatan media pembelajaran nan efektif, penentuan metode pembelajaran nan cocok untuk materi nan disepakati, serta penyusunan penilaian untuk proses pembelajaran maupun hasil belajar. Beberapa perihal nan dilakukan dalam tahap inti adalah :

  • salah satu pengajar bekerja sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran penuh, sedangkan satu pengajar nan lainnya bekerja sebagai pengawas dan pembantu tim.
  • beberapa orang pengajar bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran penuh di kelas.
  • beberapa pengajar bekerja sebagai pemateri dengan jam pelajaran nan sudah dibagi sesuai dengan jumlah pengajar.

3. Tahap Evaluasi.

Pada tahap ini, pertimbangan dilakukan terhadap :

  • pengajar. Evaluasi terhadap pengajar dilakukan oleh mitra tim setelah jam pelajaran berakhir, dengan langkah memberi kritikan-kritikan dan saran nan membangun untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.
  • peserta didik. Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan secara bersama-sama oleh pengajar team teaching, termasuk dalam perihal membikin dan menentukan soal-soal pertimbangan nan bakal diberikan kepada peserta didik.

Kelebihan dan Kekurangan Team Teaching. Sebagai metode pembelajaran, team teaching mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ramayulis, dalam “Metodologi Pendidikan Agama Islam”, menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan team teaching adalah :

1. Kelebihan team teaching :

  • pemahaman dan penguasaan bahan bagi peserta didik bakal lebih luas dan mendalam, lantaran masing-masing pengajar memberikan tinjauan nan berbeda.
  • Pengajar dapat lebih memusatkan perhatiannya pada aktivitas belajar mengajar, khususnya pada langkah penyajian bahan pelajaran agar dimengerti oleh peserta didik.
  • tim pengajar dapat memperingan tugas-tugasnya.
  • membina kerja sama nan selaras di antara para pengajar dalam corak berganti pendapat, pengalaman, dan kesediaan untuk membantu semua upaya aktivitas belajar mengajar nan dihadapi sesama pengajar, seperti : merencanakan pelajaran, cara-cara melakukan evaluasi, dan bimbingannya.
  • wawasan bakal bertambah bagi pengajar lantaran banyaknya sumber info nan dihadirkan pada aktivitas ini.

2. Kekurangan team teaching :

  • dapat merugikan peserta didik, andaikan personil golongan tidak dapat bergabung menjadi satu golongan nan kompak.
  • kemungkinan peserta didik dapat menilai kelemahan-kelemahan nan dimiliki oleh seorang pengajar dengan membandingkannya dengan pengajar nan lain, sehingga perhatian peserta didik bakal berkurang.
  • pengetahuan pengajar dalam satu golongan tidak merata.
  • sukar membentuk golongan nan kompak.

Sedangkan E.T. Ruseffendi, dalam “Perkembangan Pendidikan Matematika”, menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan team teaching adalah :

1. Kelebihan team teaching :

  • rasionalnya materi nan diajarkan lebih banyak dan lebih komplit dari pada diajarkan oleh seorang pengajar.
  • pengetahuan peserta didik bakal lebih banyak dan lebih lengkap.
  • dapat dilakukannya pelayanan perseorangan dengan lebih intensif.
  • meningkatkan pengetahuan para pengajar.

2. Kekurangan team teaching :

  • adanya pengajar nan mendominasi, mau berkedudukan sendiri.
  • adanya pengajar nan tidak toleran kepada kesalahan kawan satu tim.
  • teguran kepada kawan satu tim mengganggu nilai diri dari pengajar nan ditegur tersebut.
  • pengetahuan masing-masing pengajar dan peserta didik tidak sama.

Adanya kekurangan tersebut bakal mengakibatkan kelancaran proses belajar mengajar menjadi tersendat alias terganggu.

Demikian penjelasan berangkaian dengan pengertian team teaching, aspek, jenis, manfaat, dan tahapan penyelenggaraan team teaching, serta kelebihan dan kekurangan team teaching.

Semoga bermanfaat.

Selengkapnya